SOKOGURU – Harga emas melonjak tajam dalam semalam setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke pusat program nuklir Iran, menyerang hingga 100 target strategis.
Lonjakan ini mencetak rekor tertinggi baru dalam berbagai mata uang, termasuk Yen Jepang, Rupee India, dan Dolar AS.
Di pasar London pusat perdagangan emas dunia harga emas naik 1,5% hanya dalam 3 jam, mencapai $3.444 per troy ounce (sekitar Rp56 juta/ons troy, kurs Rp16.300). Ini hanya sedikit di bawah rekor tertinggi sepanjang masa di angka $3.500.
Minyak Naik, Pasar Saham Anjlok
Tak hanya emas, harga minyak mentah (crude oil) ikut melonjak 13% ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Sementara itu, pasar saham global, harga perak, tembaga, hingga obligasi pemerintah AS dan Eropa justru tertekan.
Imbal hasil obligasi US Treasury 10-tahun naik 6 basis poin ke 4,33%, setelah sebelumnya menyentuh titik terendah 6 minggu akibat kekhawatiran penyerapan utang baru pemerintah AS.
Presiden AS Donald Trump membantah keterlibatan langsung dalam serangan tersebut, tetapi menyatakan bahwa "serangan berikutnya oleh Israel akan jauh lebih brutal".
Emas Melesat di Berbagai Negara
Lonjakan harga emas bukan hanya terjadi di pasar AS, tapi juga tercatat di banyak negara:
Tertinggi sejak April dalam Shekel Israel, Rial Iran, Riyal Saudi, dan Lira Turki
Tertinggi sepanjang masa dalam Yen Jepang dan Rupee India
Di Tiongkok, harga emas mencapai 790 yuan per gram, tertinggi dalam 5 minggu
Namun, selisih harga Shanghai–London (Shanghai premium) menipis jadi hanya $2 per ons, menandakan mulai melemahnya permintaan grosir di Tiongkok.
Di India: "Permintaan Emas Mati Total"
Meski harga naik, India sebagai konsumen emas terbesar kedua dunia justru mencatat penurunan drastis dalam permintaan.
Mengutip laporan Reuters, para pembeli menunggu koreksi harga karena kenaikan ini dianggap sementara. Harga lokal kini menyentuh lebih dari 1 lakh rupee (Rp19,3 juta) per 10 gram.
Toko-toko emas bahkan mulai menawarkan harga jual $60/ons lebih rendah dari harga resmi demi menarik pembeli.
Emas Menguat, Perak Tertekan
Sementara emas melejit, harga perak justru melemah, turun dalam satu minggu terakhir setelah mencatat harga tertinggi dalam 13 tahun.
Meski begitu, perak masih bertahan di atas $36 per ons troy (sekitar Rp587 ribu/gram), menandakan minat jangka panjang masih positif karena nilai industrinya.
Kesimpulan
Ketegangan geopolitik seperti serangan Israel ke Iran terbukti langsung berdampak pada lonjakan harga emas global.
Emas semakin memperkuat statusnya sebagai aset lindung nilai (safe haven) di tengah ketidakpastian global. (*)